Rabu, 21 November 2018

Pengertian dan Sejarah Perkembangan Pertanian




1.Definisi 
     Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan pada proses pertumbuhan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit dinamakan dengan pertanian rakyat, sedangkan pertanian dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti sempit, kehutanan, serta peternakan dan perikanan.
    Secara garis besar, pengertian pertanian dapat diringkas menjadi: (1) Proses produksi; (2) Petani atau pengusaha; (3) Tanah tempat usaha; (4) Usaha perta-nian (farm business). Kegiatan pertanian pada mulanya terjadi ketika manusia mulai mengambil peranan dalam proses kegiatan tanaman dan hewan serta pengaturan dalam pemenuhan kebutuhannya. Tingkat kemajuan pertanian dimulai dari model pengumpul dan pemburu, pertanian primitif, pertanian tradisional dan modern.
    Pertanian dapat diberi arti terbatas dan arti luas. Dalam arti terbatas, definisi pertanian ialah pengelolahan tanaman dan lingkungannya agar memberikan suatu produk, sedang dalam arti luas pertanian ialah pengolahan tanaman, ternak dan ikan agar memberikan suatu produk. Pertanian yang baik ialah pertanian yang dapat memberikan produk jauh lebih baik daripada apabila tanaman, ternak atau ikan tersebut dibiarkan hidup secara alami.
    Adapun pengertian ilmu pertanian ialah ilmu yang memelajari cara mengelola tanaman, ternak, ikan dan lingkungan agar memberikan berikan hasil yang semaksimal mungkin. Ilmu pertanian sekarang sudah berkembang sangat luas, meliputi juga ilmu peternakan dan ilmu perikanan. Karenanya ketiga ilmu tersebut termasuk ilmu per. tanian dalam arti luas, sedang ilmu yang hanya memelajari penget lolahan tanaman saja termasuk ilmu pertanian dalam arti terbatas, Dan yang terakhir inilah yang biasa disebut dengan ilmu pertanian
    Kapan ilmu pertanian itu mulai ada? Tidak dapat dikatakan dengan pasti, tetapi yang jelas tidak bersamaan dengan adanya manusia di dunia. Manusia-manusia pertama di dunia tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya masih sangat sederhana dan untuk memenuhinya telah tersedia di alam dalam jumlah yang cukup banyak dibandingkan dengan jumlah manusia yang ada pada waktu itu.
    Kebutuhan manusia terdahulu hanya satu yaitu kebutuhan mempertahankan hidup dan kebutuhan mempertahankan keturunan. Kebutuhan mempertahankan hidup yaitu dengan makan yang telah banyak tersedia, baik berupa bagian dari tumbuhan maupun bagian dari hewan termasuk ikan. Kebutuhan mempertahankan keturunan yaitu seks tidak mengalami kesulitan karena Tuhan sejak semula menciptakan manusia telah berupa Adam dan Hawa, dan keturunan-keturunan selanjutnya juga ada yang perempuan dan ada yang laki-laki.
    Kian bertambahnya jumlah manusia, kian mempercepat habisnya pangan yang ada di alam sekitar mereka berada, dan untuk memenuhi kebutuhannya mereka berpindah-pindah tempat. Pada masa-masa selanjutnya hanya dengan berpindah-pindah tempat dalam memenuhi kebutuhan pangannya tidak lagi dapat memecahkan masalah karena jumlah manusia sudah tidak seimbang lagi dengan tersedianya pangan secara alami di daerah tempat biasa mereka berpindah-pindah. Mulailah mereka berfikir untuk ingin mengetahui mengapa masalah itu timbul serta berusaha memecahkannya walaupun dengan cara atau tindakan yang menurut ukuran sekarang sangat sederhana.
    Pada saat manusia tidak melakukan tindakan apa pun untuk memenuhi kebutuhan pangannya kecuali hanya mengambil maka baik itu bagian dari tumbuhan, hewan atau ikan, akan tumbuh berkembang sampai dewasa atas pengaruh sekitarnya kemudian memberikan suatu produk, yang akan digunakan sebagai bahan pangan. Jadi, bahan tumbuhan dan hewan tersebut merupakan suatu masukan atau input kemudian mengalami suatu proses sampai akhirnya memberikan sutau produk sebagai keluaran atau output.

2.Pemburu dan Pengumpul
    Di Asia Tenggara, terdapat berbagai kelompok masyar-akat dari berbagai tingkat perekonomian yang sangat berbeda-beda. Manusia pertama yang menempati daerah hutan tropika sekitar laut Cina Selatan adalah Alitik atau Prepaleolitik, yaitu kelompok pengumpul makanan yang mendapatkan makanan dengan cara mengumpulkan tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan, berburu dan menangkap ikan. Pada zaman sekarang ini, masih terdapat kelompok manusia yang memiliki pola hidup seperti manusia pada zaman prepeleolitik atau paleolitik dan terasing.
    Manusia pengumpul makanan dan pemburu di Asia Tenggara adalah genjik dalam arti mereka tidak menetap lama pada suatu tempat. Tempat hidup mereka umumnya seperti di gua atau lobanglobang di kaki tebing batu. Umumnya, mereka makan dedaunan, bunga, biji, buah kulit, umbi dan akar tanaman. Pengetahuan untuk menghilangkan racun dari bahan makanan serta cara mengawetkan juga banyak dimiliki oleh para pengembara ini.

3.Pertanian Primitif, Tradisional dan Modern
    Ketika manusia pengumpul dan pemburu di atas mulai berusaha untuk mendapatkan tumbuhan sebagai sumber makanan, maka mulai ter] adi suatu mata rantai antara periode pengumpul dan pemburu dengan pertanian primitif. Orang Semang yang sangat suka durian akan tinggal di dekat pohon durian untuk mencegah monyet atau binatang-binatang yang menghabiskan buah durian. Orang-orang Semang juga menanam kembali ke dalam tanah atau sulur umbi liar setelah umbinya mereka ambil, sehingga tumbuhan tersebut dapat tumbuh. Tindakan ini adalah satu langkah menuju pertanian primitif. Setelah selama berabad-abad mereka mengumpuL kan bahan-bahan tumbuh-tumbuhan, maka mereka mendapat pengetahuan tentang kehidupan tumbuh-tumbuhan.
    Perbedaan antara pertanian primitif dengan pertanian yang lebih maju adalah dalam hal penggunaan lahan petani. Ciri dari pertanian primitifbertani adalah berpindah-pindah: sebidangtanah ditanami sekali atau dua kali kemudian tanah tersebut ditinggalkan, mereka mencari tanah baru, berupa belukar atau hutan untuk di. bersihkan kemudian ditanami satu atau dua kali untuk ditinggalkan kembali. Pada pertanian primitif, kayu-kayu yang telah ditebang dan ranting-rantingnya tidaklah dibuang dan ditanam, melainkan dibakar. Sistem pertanian ini kita kenal dengan nama huma atau shitting adtivation.
    Pertanian yang telah maju dilakukan pada tanah yang sama setiap tahun, oleh karenanya dinamakan pertanian menetap. Pertanian menetap tergantung dari besarnya usaha manusia dalam mengatur pertumbuhan tanaman dan motivasi pengusahaanya dapat dibedakan dalam pertanian modern. Pada pertanian tradisional, orang menerima keadaan tanah, curah hujan dan varietas tanaman sebagaimana adanya atau sebagaimana yang diberikan alam. Bantuan terhadap pertumbuhan tanaman hanya sekedarnya, sampai pada tingkat tertentu yaitu sampai penggunaan air yang tersedia dari alam atau disediakan melalui suatu sistim irigasi, menyingkirkan tumbuhtumbuhan pengganggu, dan melindungi tanaman dan gangguan binatang liar atau serangga dengan cara-cara yang diturunkan oleh nenek moyang mereka. Peternakan sebenarnya hanya menjinakkan hewan-hewan, menggunakan tenaga dan memanfaatkan hasilnya. Perikanan hanya berupa penangkapan dan pemeliharaan yang sederhana dan lebih tergantung pada alam. Kehutanan berarti penebangan pohon-pohon yang tumbuh secara alami, meskipun dengan gergaji listrik.
    Dalam pertanian modem, manusia menggunakan pikirannya untuk meningkatkan penguasaan terhadap semua faktor yang me” mengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan. Usaha pertaniar1 merupakan usaha efisien. Masalah pertanian dihadapi secara alamiah. Penelitian irigasi dan drainase dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan hasil maksimum. Pemuliaan tanaman dilakukan untuk mendapatkan jenis varietas unggul yang berproduksi tinggi, respon terhadap pemupukan, umur genjah dan tahan terhadap serangan penyakit. Susunan makanan ternak disiapkan secara ilmiah dan dikembangkan metode input (bibit, air, pupuk, alat-alat pertanian) secara ilmiah dan didorong oleh motivasi ekonomi untuk mendapatkan hasil dan pendapatan yang lebih besar. Hasil pertanian dalam bentuk bulk diolah untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi dan cara pengawetan hasil pertanian dikembangkan agar memperoleh nilai yang lebih tinggi.

4.Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Hasil
    Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya tumbuhan (belum diusahakan) pada masa itu sama dengan faktorfaktor yang memengaruhi tumbuh dan berkembangnya tanaman (sudah diusahakan) pada waktu sekarang. Faktor-faktor tersebut sangat banyak tetapi seluruhnya dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok faktor, yaitu: 1. Kelompok faktor bahan tumbuhan atau bahan tanaman; 2. kelompok faktor esensial; 3. kelompok faktor iklim; 4. kelompok faktor gangguan.
    Kelompok faktor bahan tanaman atau bahan tumbuhan meliputi faktor-faktor keturunan, kemurnian, dan daya tumbuh; kelompok faktor esensial meliputi faktor gangguan meliputi faktor-faktor hama, penyakit, dan gulma. Interaksi pengaruh dari semua faktor tersebut akan menentukan apakah bahan tumbuhan atau bahan tanaman akan dapat tumbuh berkembang sampai dewasa dan memberikan produk banyak ataukah akan gagal dalam perjalanan tanpa memberikan suatu apa pun yang dapat diambil sebagai produk.
1. Kelompok faktor bahan tumbuhan atau bahan tanaman mempunyai korelasi positif terhadap banyaknya produk, makin baik sifat keturunannya, kemurniannya dan daya tumbuhnya makin banyak produk yang dapat diberikan, dan sebaliknya makin kurang baik sifat-sifat tersebut maka makin sedikit produknya.
2. Kelompok faktor gangguan sebaliknya memunyai korelasi negatif terhadap banyaknya produk, yaitu makin banyak gangguan makin produk yang diberikan atau makin sedikit gangguan makin banyak produknya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KLASIFIKASI TANAMAN KAPAS

Pengertian Kapas Adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium atau tanaman kapas. Serat kapas merupakan ...