Fungsi Utama Tanah sebagai Media Tumbuh
Masing-masing komponen
tanah tersebut berperan penting dalam menunjang fungsi tanah sebagai media
tumbuh, sehingga variabilitas keempat komponen tanah ini akan berdampak
terhadap variabilitas fungsi tanah sebagai media tumbuh.
Udara tanah misalnya
berfungsi sebagai gudang dan sumber gas:
(1) O2 yang dibutuhkan
oleh sel-sel perakaran tanaman untuk melaksanakan respirasi, yang melepaskan
CO2 dan untuk oksidasi enzimatik oleh mikrobia autotrofik (mampu menggunakan
senyawa anorganik sebagai sumber energinya),
(2) CO2 bagi mikrobia
fotosintetik, dan
(3) N2 bagi mikrobia
pengikat N.
Beberapa gas seperti
CO2 dan N2 ini serta NH3, H2 dan gas-gas lainnya baik yang berasal dari proses
dekomposisi bahan organik maupun berasal dari sisa-sisa pestisida atau limbah
industri, apabila berkadar relatif tinggi dapat menjadi racun baik bagi akar
maupun bagi mikrobia tanah. Adanya sirkulasi udara (aerasi) yang baik akan
memungkinkan pertukaran gas-gas ini dengan O2 dari atmosfer, sehingga aktivitas
mikrobia autotrofik yang berperan vital dalam penyediaan unsur-unsur hara
menjadi terjamin dan toksitas gas-gas tersebut ternetralisir
Air tanah berfungsi
sebagai komponen utama tubuh tanaman dan biota tanah. Sebagian besar
ketersediaan dan penyerapan hara oleh tanaman dimediasi oleh air, malah
unsur-unsur mobil seperti N, K dan Ca dominan diserap tanaman melalui bantuan
mekanisme aliran massa air, baik ke permukaan akar maupun transportasi ke daun.
Oleh karena itu, tanaman yang mengalami defisiensi (kekurangan) air tidak saja akan
layu tetapi juga akan mengalami defisiensi hara.
Untuk menghasilkan 1 g
biomass kering, tanaman membutuhkan sekitar 500 g air, yang 1%nya mengisi
setiap unit sel-sel tanaman.
Bahan organik dan
mineral tanah terutama berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara bagi
tetanaman dan biota tanah. Bahan mineral melalui bentuk partikel-partikelnya
merupakan penyusun ruang pori tanah yang tidak saja berfungsi sebagai gudang
udara dan air, tetapi juga sebagai ruang untuk akar berpenetrasi, makin sedikit
ruang pori ini akan makin tidak berkembang sistem perakaran tanaman. Bahan
organik merupakan sumber energi, karbon dan hara bagi biota heterotroflk
(pengguna senyawa organik), sehingga keberadaan BOT (bahan organik tanah) akan
sangat menentukan populasi dan aktivitasnya dalam membebaskan hara-hara
tersedia yang dikandung BOT tersebut.
Dalam berpenetrasi ini,
pada kondisi ideal perakaran tanaman dapat tumbuh dan berpenetrasi baik secara
lateral maupun verti sejauh beberapa cm per hari, sehingga tanaman jagung dewasa
yang ditanam berjarak 100 cm dapat mempunyai sistem perakaran yang saling
bersentuhan dengan kedalaman lebih dari 2 meter. Bahkan tanaman alfalfa
diketahui dapat mencapai kedalam sampai 7 m, dengan rerata 2 3 m. Tanaman
kedelai dapat berpenetrasi hingga 35 cm lateral dan I m horizontal. Makna
terpenting dari makin
berkembangnya sistem perakaran ini adalah makin banyaknya bara dan air yang
dapat diserap tanaman, sehingga makin terjamin kebutuhannya selama proses
pertumbuhan dan produksinya, dan akhirnya makin produktif suatu areal lahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar